SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI............

.........SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI............

Minggu, 09 September 2012

Seri Pencapaian Surplus 10 juta ton Beras 2014: (2) Bibit Padi Siap Tanam 15 Hari dengan Ukuran Normal


 oleh : Anik Rachmawati,SP,MMA






Salah satu faktor penting untuk mencapai produktivitas tinggi tanaman padi adalah tanam bibit muda (10–15 hari). Dengan catatan, rekomendasi itu tidak dianjurkan untuk daerah endemik keong emas.
Petani umumnya tanam bibit berumur 21–25 hari, sehingga enggan menanam bibit muda karena ukurannya dianggap masih terlalu kecil. Oleh karena itulah, Ir. Rohmat Budiono, MP., salah seorang peneliti BPTP Jatim telah menemukan cara sederhana memacu pertumbuhan bibit. Bibit yang dihasilkan meski baru berumur 10–15 hari, ukurannya sama dengan umur 21 hari dengan cara biasa. 


Pembibitan dapat dilakukan dimana saja. Bahkan lebih dianjurkan dibuat di luar lahan sawah. Cara penyiapan bibit di luar lahan sawah, buat bedengan, cukup dengan pembatas bambu atau papan (seperti terlihat pada gambar). Kemudian masukkan campuran pasir dan pupuk kandang setinggi 15 cm.
Proses pemeraman benih dan penebarannya di bedengan dilakukan seperti biasa. Selanjutnya tutup permukaan pembibitan dengan karung plastik putih (glangsi).
Setelah berumur 10 hari, tutup karung dibuka, sehingga bibit terkena sinar matahari langsung. Lima hari kemudian (umur 15 hari), bibit sudah siap tanam dengan ukuran sama dengan bibit umur 21 hari dengan cara biasa.
Teknik itu, selain dapat memacu pertumbuhan bibit, juga dapat menghindari serangan hama tikus, penggerek batang dan burung.
Mengapa tanam bibit sebaiknya berumur muda (10–15 hari)?
Sebab, di pesemaian, bibit mulai beranak pada umur 15 hari setelah sebar (HSS), sehingga menanam bibit berumur lebih dari 21 HSS, sama dengan membiarkannya mengalami masa beranak pada kondisi berdesakan di pesemaian. Hal itu akan mengurangi kemampuannya beranak di lahan.
Oleh karena itu, dengan umur bibit masih muda, cukup ditanam 1-2 bibit per titik tanam, sehingga lebih hemat. Selama ini petani biasanya menanam 5 bahkan lebih per titik tanam.
Pertimbangannya, jika ditanam umur 10-15 HSS dengan 1-2 bibit per titik tanam, jumlah anakan maksimalnya sama dengan jika ditanam umur > 21 HSS dengan 5 bibit per titik tanam. Jadi kenapa harus tanam lebih dari 2 bibit per titik tanam? (sumber BPTP Jawa Timur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar