SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI............

.........SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI............

Selasa, 10 April 2012

JENIS-JENIS PUPUK DAN CARA APLIKASINYA

Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya deposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839.
Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman.

Fungsi Unsur Hara

Tiap-tiap unsur hara mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi proses-proses tertentu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Berikut ini uraian singkat mengenai fungsi unsur hara bagi tanaman.

Agens Hayati untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman

Disusun oleh : Anik Rachmawati,SP.MMA

Agen Pengenali Hayati yaitu semua organisme yang dalam tahap perkembangannya dapat dipergunakan untuk keperluan pengendalian hama dan penyaki, sementara Pengendalian Hayati adalah pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) oleh musuh alami (Agens pengendali hayati). Keuntungan dari pengendalian secara hayati yaitu selektifitas tinggi, hama tidak menjadi resisten atau kalau hal itu terjadi sangat lambat, serta tidak ada pengruh samping yang buruk seperti pada penggunaan pestisida. Dan beberapa kelemahan pengendalian hayati yaitu pegendalian berjalan lambat, tidak dapat diramalkan, dan memrlukan pengawasan yang ketat. Saat kita menggunakan agen hayati di lahan, kita harus berfikir bahwa kita menggunakan mahluk hidup dalam pengendalian hama penyakit / OPT, sehingga sebaiknya kita tidak menggunakan pestisida kimia karena hal itu akan membunuh agens hayati yang nota bene-nya adalah mahluk hidup, sebaliknya kita harus mengusakan hal-hal yang bisa mendukung perkembangbiakan agens hayati tersebut.