Seri Pencapaian Surplus 10 juta ton Beras 2014: (4) Tidak Benar Jajar Legowo itu Rumit
Salah satu keluhan petani yang enggan menerapkan jajar tanam Jajar Legowo
adalah anggapan penerapannya yang rumit.
Padahal dengan Jajar
Legowo berpotensi meningkatkan produksi 30%. Kerumitan itu disebabkan adanya
3 kombinasi jarak tanam, yaitu 20 x 10 cm sebagai satu grup barisan,
sedangkan antar grup barisan berjarak 40 cm, yang dikenal dengan sebutan
Jajar Legowo 2:1.
Kerumitan itu bisa diatasi dengan penggunaan Atajale (seperti gambar).
Dengan alat ini, sekali tarik, sudah terbentuk garis-garis saling-silang
untuk menentukan titik tanam. Sedangkan dengan menggunakan alat bisa pada
jajar tegel (garet), tarikan harus dilakukan dua kali saling-silang.
Keuntungan penggunaan Atajale adalah mudah dilakukan (pria/wanita),
efektif dan efisien, serta jarak tanam menjadi konsisten/tetap. Memang,
kelemahannya, tidak dapat digunakan saat lahan tergenang air.
Uniknya, dengan penggunaan Atajale, petani dapat melakukan tanam secara
mundur, maju atau menyamping. Untuk ibu tani, jika tanamnya maju, harus
menggunakan celana, bukan rok. Sebab, rok akan menyenggol bibit yang baru
ditanam sehingga bisa rusak atau roboh. (sumber BPTP Jawa Timur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar