A.
Latar
Belakang
Efektivitas penyuluhan pertanian ditentukan oleh komponen-komponen
dalam sistem penyuluhan pertanian, di antaranya yaitu materi penyuluhan
pertanian. Materi yang efektif harus dipilih dan ditetapkan berdasarkan kebutuhan
sasaran. Materi disusun dari berbagai sumber yang relevan dan dapat
dipertanggungjawabkan, dan selanjutnya disajikan dalam format yang sistematis
dan jelas. Dalam hal ini, dalam menyusun materi penyuluhan pertanian terdapat
kaidah-kaidah yang harus diikuti oleh penyuluh pertanian. Berkaitan dengan itu,
perlu pelatihan berkenaan dengan kompetensi menyusun materi penyuluhan
pertanian.
B.
Tujuan
Tujuan menyusun materi penyuluhan pertanian
yaitu:
1. Mempersiapkan bahan materi
penyuluhan pertanian.
2. Memilih dan menetapkan materi penyuluhan pertanian
3. Menyusun dan menyajikan materi
penyuluhan pertanian.
C.
Ruang
Lingkup
Ruang lingkup kegiatan menyusun materi penyuluhan
pertanian meliputi: memahami pengertian dan tujuan menyusun materi penyuluhan
pertanian; mengidentifikasi sumber-sumber materi penyuluhan pertanian; mengumpulkan
dan menyiapkan bahan untuk penyusunan materi penyuluhan pertanian berdasarkan
kebutuhan sasaran; mengelompokkan bahan penyusunan materi penyuluhan pertanian
berdasarkan jenis usaha tani, kelompok sasaran, dan tujuan yang ingin dicapai;
memilih dan menetapkan materi penyuluhan pertanian; dan menyusun materi
penyuluhan pertanian dalam bentuk sinopsis dan LPM.
D. Pengertian Istilah
1. Materi penyuluhan pertanian yaitu pesan yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran
senyuluhan.
2. Kebutuhan sasaran, yaitu permasalahan usaha tani
yang dihadapi oleh sasaran dan perlu pemecahan melalui kegiatan penyuluhan. Kebutuhan sasaran harus diidentifikasi secara tepat,
dan dibuat skala prioritasnya menurut tingkat kepentingan pada level petani.
3. Sinopsis, yaitu ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi
maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi.
4. LPM yaitu lembar persiapan menyuluh, mencakup
tujuan, materi, metode, alat bantu, evaluasi, dan prakiraan waktu penyuluhan.
E.
Materi
Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian
1.
Latar Belakang
Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah
penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya. Informasi dan
teknologi pertanian tersebut sering kita sebut sebagai pesan penyuluhan atau
materi penyuluhan pertanian. Materi penyuluhan pertanian yang akan disampaikan penyuluh kepada pelaku utama dan
pelaku usaha pertanian diharapkan dapat memberikan dampak yang positif kepada
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya didalam memilih materi
penyuluhan haruslah benar-benar sesuai dengan kebutuhan sasaran dalam hal ini
pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Oleh karena itu maka materi penyuluhan
pertanian yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian
tersebut harus diverifikasi terlebih dahulu oleh instansi yang berwenang di
bidang penyuluhan pertanian. Verifikasi materi penyuluhan pertanian tersebut
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial ekonomi, lingkungan hidup
dan kesehatan masyarakat. Dengan demikian materi penyuluhan pertanian yang
belum diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku
usaha pertanian.
2.
Tinjauan
Umum Materi Penyuluhan Pertanian
a. Pengertian
Menurut pengertian bahasa materi berarti
segala sesuatu yang tampak. Dalam pengertian yang lebih luas materi sering
diartikan sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan,
dikarangkan, atau disampaikan. Dibidang
penyuluhan pertanian materi penyuluhan diartikan sebagai pesan yang akan
disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran penyuluhan. Pesan penyuluhan dapat
berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik maupun pesan kreatif. Pesan
penyuluhan ada yang bersifat anjuran (persuasif),
larangan (instruktif), pemberitahuan
(informatif) dan hiburan (entertainment). Dalam bahasa teknis penyuluhan, materi penyuluhan
seringkali disebut sebagai informasi pertanian (suatu data/bahan yang
diperlukan penyuluh, petani-nelayan, dan masyarakat tani). Materi
penyuluhan antara lain dapat berbentuk pengalaman misalnya pengalaman
petani yang sukses mengembangkan komoditas tertentu, hasil pengujian/hasil
penelitian, keterangan pasar atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, materi penyuluhan pertanian
didefinisikan sebagai bahan penyuluhan
yang akan disampaikan oleh para penyuluh
kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi
informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan
kelestarian lingkungan.
b. Tujuan
Materi penyuluhan pertanian dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
pelaku utama dan pelaku usaha pertanian dengan memperhatikan pemanfaatan dan
pelestarian sumberdaya pertanian. Karena itu materi penyuluhan pertanian
yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian tersebut
harus diverifikasi terlebih dahulu oleh instansi yang berwenang di bidang
penyuluhan pertanian. Verifikasi materi penyuluhan pertanian tersebut
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial ekonomi, lingkungan hidup
dan kesehatan masyarakat. Dengan demikian materi penyuluhan pertanian yang
belum diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku
usaha pertanian.
c. Ruang Lingkup
Dalam proses komunikasi antara penyuluh dengan sasaran, penyuluh pertanian
akan menyampaikan segala sesuatu yang menyangkut ilmu (teori) dan teknologi
(praktis) pertanian, kesemuanya itu disebut materi penyuluhan. Dapat dikatakan
bahwa materi penyuluhan pertanian adalah segala isi (content) yang terkandung dalam setiap kegiatan penyuluhan pertanian
(Samsudin, 1987 dan Kartasapoetra, 1988).
Jadi, ilmu sebagai materi penyuluhan yang disampaikan kepada petani
dapat berupa pengetahuan, misalnya pemberian informasi tentang perkembangan
pertanian, atau informasi tentang varietas dari suatu komoditi yang sifatnya
hanya untuk diketahui, sedangkan yang bersifat praktis, misalnya materi tentang
budidaya tanaman seperti, cara memilih benih, cara mengolah tanah, cara
memupuk, atau dalam bidang peternakan, seperti cara melakukan vaksinasi,
pembuatan pakan dan teknologi yang berhubungan dengan kegiatan petani. Dengan demikian, informasi teori sifatnya
memberikan motivasi, merangsang, dan memperluas wawasan petani terhadap
perkembangan dunia luar, sedangkan informasi teknologi menyangkut cara-cara
yang sifatnya membimbing dan mengajarkan petani agar terampil mengerjakan
materi yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan. Secara rinci bahan atau materi penyuluhan
pertanian yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian
meliputi:
·
Segala informasi pertanian yang mencakup :
1)
Pengalaman praktek para petani yang "lebih"
berhasil baik dari wilayah yang bersangkutan maupun dari luar wilayahnya yang
mempunyai kondisi agroklimat yang (hampir) serupa;
2)
hasil-hasil pengujian, terutama dari pengujian lokal (local verification trials);
3)
Saran rekomendasi yang telah ditetapkan oleh instansi
yang berwenang;
4)
Keterangan pasar seperti : catatan harga hasil-hasil
pertanian, penawaran dan atau permintaan akan sarana produksi dan hasil-hasil
pertanian, dan lain-lain;
5)
Berbagai kebijaksanaan dan atau peraturan-peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah setempat yang berkaitan dengan
sektor pertanian seperti kebijaksanaan harga-dasar, peraturan tentang
permohonan dan pengembalian kredit, dan lain-lain.
·
Latihan keterampilan
tentang :
1)
teknis pertanian seperti penggunaan alat-alat/mesin
pertanian, teknik/cara memupuk, menggunakan sprayer, dan lain-lain;
2)
mengelola usahatani berupa mengerjakan soal-soal latihan
analisa usahatani, pengumpulan informasi pasar dan lain-lain.
·
Dorongan
dan atau rangsangan menuju swakarsa, swakarya, dan swadaya masyarakat berupa :
1)
perlunya berusahatani secara berkelompok, pembentukan
organisasi dan atau lembaga-Iembaga pelayanan seperti koperasi, kios produksi,
perkreditan, transportasi, dan lain-lain;
2)
menciptakan berbagai kemudahan fasilitas yang diperlukan
seperti penyediaan alat-alat/mesin pertanian, perlengkapan rumah-tangga untuk
yang punya hajat, dan lain-lain.
Ditinjau dari subject-matter
(materi pokok) yang harus diberikan sebagai bahan penyuluhan pertanian, pada
dasarnya materi penyuluhan pertanian dapat dikelompokkan dalam:
·
llmu
Teknik Pertanian yang tidak hanya mencakup mengenai apa yang
harus dilakukan, tetapi juga mengapa, bagaimana, kapan dan di mana harus
dilaksanakan. Materi yang diberikan harus dlkaitkan dengan pengalaman yang
dimiliki petani setempat dan harus disertai kepercayaan kepada
realitas-realitas yang ditemui di lapangan. Termasuk dalam materi tentang
teknik pertanian adalah :
1)
kegiatan pra panen yang meliputi: (a) pola bertanam dan
teknik pertanamannya. (b) pemupukan yang efektif. (c) pemanfaatan air secara
efisien. (d) perlindungan tanaman secara terpadu dengan menerapkan teori ambang
ekonomi. (e)
penggunaan varietas unggul;
2)
kegiatan
pasca panen meliputi : (a) panen perontokan (b) pengangkutan (c) pengeringan
(d) pengolahan dan (e) penyimpanan.
·
Ilmu Ekonomi Pertanian yang terutama diarahkan
kepada usaha pengelolaan usahatani yang lebih bermanfaat secara ekonomis maupun
non ekonomis. Termasuk dalam materi ilmu
ekonomi pertanian adalah :
1)
pengelolaan
usahatani yang lebih efisien dengan menerapkan prinsip-prinsip optimisasi yakni
: (a) hasil fisik yang maksimum (b) keuntungan optimum (c) penekanan biaya
(masukan);
2)
penguasaan dan pemasaran hasil-hasil pertanian;
3)
penggunaan atau pemanfaatan kemudahan kredit produksi
pertanian;
4)
kelembagaan ekonomi pertanian : koperasi dan lain-lain.
Dalam penyampaian ilmu ekonomi pertanian harus selalu menerapkan pendekatan
multi disiplin dengan analisis interdisiplin yang tidak hanya bagi usaha
menaikkan pendapatan dan atau keuntungan usahatani dalam waktu terbatas tetapi
juga memperhatikan prinsip-prinsip perluasan lapangan dan kesempatan kerja
serta usaha pelestarian lingkungan hidup.
·
Ilmu
Tatalaksana Rumah Tangga Petani, mengingat bahwa kegiatan
usahatani dalam kenyataannya adalah merupakan bagian dari kegiatan rumah tangga
petani secara keseluruhan, maka untuk menuju efisiensi pengelolaan usahatani
harus selalu dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai tatalaksana rumah tangga
petani. Termasuk dalam materi untuk bidang tatalaksana rumah tangga petani
adalah :
1)
Pengenalan tentang makna usahatani bagi rumahtangga
petani yang dapat diresapi;
2)
Proses manajemen secara keseluruhan yang mencakup :
(a)
Pembuatan
atau inventarisasi sumber-sumber
(b)
Penetapan
tujuan berikut skala prioritasnya
(c)
Penetapan masalah berikut skala prioritasnya
(d)
Studi
tentang alternatif-alternatif yang mungkin tentang:
-
apa
yang diinginkan;
-
apa
yang akan dibayar;
-
apa
yang lebih baik dibayar;
-
dapat
dilaksanakan.
(e)
Mengembangkan
perencanaan anggaran, meliputi kebutuhan uang yang diperlukan, pola pertanaman,
produksi yang diharapkan, kemungkinan besarnya pengeluaran (pembiayaan) dan
penerimaan yang diharapkan;
(f)
Perencanaan
ikutan tentang catatan singkat yang dapat dipergunakan untuk pemeriksaan
kekayaan, pendapatan, dan lain-lain hal yang tercakup di dalam perencanaan
anggaran;
(g)
Evaluasi
hasil yang dapat dipergunakan sebagai umpan balik bagi kegiatan berikutnya yang
akan diulangi;
3)
Persiapan
anggaran berupa analisis usahatani per tahun;
4)
Penerapan perencanaan tatalaksana rumahtangga dan
usahataninya.
·
Dinamika
Kelompok, kegiatan penyuluhan pertanian pada hakikatnya adalah
suatu kegiatan yang selalu berurusan dengan "manusia" petani yang
harus dapat diajak mengubah sikapnya, cara bertindak, cara bekerja, bahkan juga
polapikirnya untuk mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi melalui usaha
menaikkan produktivitas dan pendapatan/keuntungan usahataninya. Tetapi, jika
harga diri mereka direndahkan, jika potensi yang terpendam di dalam diri tidak
digali dan dikembangkan, perubahan yang diharapkan itu tak akan mungkin
terjadi. Sehubungan dengan itu, mengingat petani adalah golongan masyarakat
yang sangat erat ikatan kelompoknya, maka kepada mereka disamping materi
penyuluhan pertanian yang lain perlu diberi materi tentang dinamika kelompok.
Termasuk di dalam materi ini antara lain :
1)
dasar-dasar
pengertian tentang dinamika kelompok;
2)
makna
dari dinamika kelompok;
3)
beberapa
latihan pengembangan dinamika kelompok seperti : diskusi, kegiatan-latihan
gotong-royong untuk mengerjakan sesuatu, dan lain-lain;
4)
dorongan
untuk selalu bekerja dan bereksperimen (trials
and error).
·
Politik
Pembangunan Pertanian, di samping pokok-pokok materi yang
telah disebutkan di atas, maka dalam penyuluhan pertanian perlu juga diberikan
pokok materi tentang politik pembangunan pertanian yang sedang menjadi program
pemerintah. Hal ini penting, sebab tujuan usahatani tidak hanya untuk menuju
kesejahteraan orang seorang atau bagi petani saja, melainkan mempunyai tugas
yang penting bahkan sangat penting arti dan peranannya bagi kesejahteraan
masyarakat dan bangsa pada umumnya. Tidak saja untuk mencukupi kebutuhan pokok,
tetapi juga peran dan artinya ditinjau dari martabat bangsa, dari segi
keamanan, dan stabilitas nasional dalam arti yang sangat luas. Termasuk dalam
materi ini adalah:
1)
makna pertanian atau usahatani bagi kehidupan manusia;
2)
makna usahatani bagi stabilitas nasional;
3)
makna usahatani bagi kehidupan umat manusia;
4)
berbagai peraturan dan atau kebijaksanaan “baru” dari pemerintah pusat dan daerah
3.
Sumber-Sumber
Materi Penyuluhan Pertanian
Mardikanto (1993) menyebutkan bahwa sumber
materi penyuluhan pertanian dapat kelompokkan menjadi:
a.
Sumber resmi dari instansi pemerintah,
seperti :
·
Kementerian /dinas-dinas terkait
·
Lembaga penelitian dan pengembangan
·
Pusat-pusat pengkajian
·
Pusat-pusat informasi
·
Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh
penyuluh
b.
Sumber resmi dari lembaga-lembaga
swasta/lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang penelitian, pengkajian
dan penyebaran informasi
c.
Pengalaman petani, baik pengalaman
usahataninya sendiri atau hasil dari petak pengalaman yang dilakukan secara
khusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya.
d.
Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:
informasi pasar dari para pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.
Sehubungan dengan adanya beragam materi tersebut,
maka kiranya perlu diingat bahwa :
·
Materi yang berasal dari lembaga-lembaga
resmi (pemerintah dan atau swasta) seringkali tidak sesuai dengan kondisi
pengguna, meskipun telah teruji melalui metode ilmiah tertentu. Hal ini
disebabkan karena, baik lingkungan fisik maupun sumberdaya yang digunakan tidak
selalu sama seperti yang dimiliki atau yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna, khususnya
yang berkaitan dengan: peralatan yang digunakan, pengetahuan dan ketrampilan
yang dikuasai dan tersedianya modal yang terbatas, sehingga tidaklah
mengherankan jika materi-materi yang disampaikan seringkali :
a. Secara
teknis tidak dapat dilaksanakan
b. Secara
ekonomis tidak menguntungkan
c. Secara
politis dan sosial budaya setempat tidak dapat diterapkan
·
Materi yang berasal dari pengalaman petani
seringkali masih diragukan keterandalannya (ketepatan dan ketelitiannya),
karena sering tidak memperhatikan metode ilmiah tertentu yang telah dibakukan.
·
Materi yang berasal dari sumber lain,
seringkali kurang jujur, karena dari padanya melekat kepentingan-kepentingan
tertentu yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan kepenitngan pengguna
maupun masyarakat secara keseluruhan.
Oleh
karena itu, seyogyanya agar setiap pengguna inovasi selalu bersikap hati-hati,
dengan selalu mencoba terlebih dahulu dalam skala usaha yang relatif kecil
sebagai petak pengalaman atau dengan melakukan pengujian lokal (local ferification trials). Penerapan
langsung setiap inovasi dalam skala luas hanya dapat diterima manakala pengguna
telah memiliki pengalaman yang “baik” dengan setiap sumber materi yang
diterimanya.
4.
Penyiapan Bahan Materi Penyuluhan Pertanian
Bahan
untuk penyusunan materi penyuluhan pada dasarnya harus relevan dengan kebutuhan
sasaran yang teridentifikasi. Tujuannya yaitu agar materi yang tersusun menjadi
efektif, dalam arti sesuai kebutuhan sasaran dan mampu menyelesaikan
permasalahan aktual yang dihadapi petani sasaran.
Berkaitan
dengan itu, syarat-syarat bahan untuk penyusunan materi yang tepat di
antaranya:
-
Relevan dengan kebutuhan sasaran
-
Berasal dari sumber yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan
-
Dapat diakses dengan baik
5.
Pemilihan
Materi Penyuluhan Pertanian
a.
Ragam
Materi
Apapun materi
penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh, pertama-tama harus diingat
bahwa materi tersebut harus senantiasa mengacu kepada kebutuhan yang telah
dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Tetapi didalam praktiknya seringkali penyuluh
menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan materi yang benar-benar
dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya. Hal ini disebabkan oleh karena keragaman
sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut keragaman kebutuhan yang berbeda atau
keragaman materi yang harus disampaikan pada saat yang sama. Kesulitan
lain juga dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaran dan waktu menjadi
pembatas.
Sehubungan dengan hal tersebut, Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993)
memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi
penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :
·
Materi Pokok (Vital)
Materi pokok merupakan materi yang
benar-benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya. Materi pokok
sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
·
Materi Penting (Important)
Materi
penting berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
kebutuhan yang dirasakan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30
persen dari seluruh materi yang disampaikan.
·
Materi Penunjang (Helpful)
Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang
dirasakan yang sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala
pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20
persen dari seluruh materi yang disampaikan.
·
Materi Mubazir (Super flous)
Materi
ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada kaitannya dengan kebutuhan yang
dirasakan oleh sasaran. Karena itu
dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru dihindari penyampaian materi
seperti ini.
Selanjutnya, materi penyuluhan pertanian juga dapat dikelompokkan berdasarkan jenis usaha tani,kelompok sasaran,
dan tujuan yang ingin dicapai
-
Materi penyuluhan berdasarkan
jenis usaha tani: pertanian (pangan,
hortikultura, perkebunan), peternakan, atau usaha tani off farm dan on farm.
-
Materi penyuluhan berdasarkan
kelompok sasaran: pelaku utama dan pelaku usaha
-
Materi penyuluhan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, yaitu materi dikelompokkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan dalam programa penyuluhan dan rencana kegiatan penyuluhan (pelajari modul tentang menyusun programa
penyuluhan pertanian).
b.
Pertimbangan
Memilih Materi
Agar materi
yang akan kita sampaikan benar-benar
efektif (sesuai dengan kebutuhan sasaran), maka dalam melakukan
pemilihan materi penyuluhan pertanian hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
·
Profitable, memberikan
keuntungan yang nyata kepada sasaran.
·
Complementer,
dapat melengkapi kegiatan yang ada sekarang, atau mengisi waktu luang di antara
kegiatan saat ini.
·
Compatibility, tidak
bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat.
·
Simplicity,
sederhana mudah dilaksanakan, tidak memerlukan keterampilan yang terlalu
tinggi.
·
Availability, pengetahuan,
biaya dan sarana yang diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran.
·
Immediate Aplicability, dapat
dimanfaatkan dan segera memberikan hasil yang nyata.
·
In expensiveness, tidak
memerlukan ongkos tambahan yang terlalu mahal.
·
Low risk, tidak
mempunyai resiko yang besar dalam penerapannya.
·
Spectaculer impact, impact
dari penerapannya menarik dan menonjol.
·
Expandible, dapat
dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah diperluas dalam
kondisi yang berbeda-beda.
6.
Penyusunan
Materi Penyuluhan Pertanian
a.
Penyusunan
Sinopsis
Ringkasan dari materi penyuluhan pertanian perlu
disiapkan dan dituangkan dalam bentuk “sinopsis”. Sinopsis
berasal dari kata synopical yang artinya ringkas. Berdasarkan asal kata
tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik
fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi.
Tujuan penyusunan sinopsis yaitu untuk
meringkas bahan-bahan materi penyuluhan sehingga menjadi lebih singkat, padat,
mudah dipahami, dan terhindar dari bahan-bahan yang kurang relevan dengan topik
yang telah ditetapkan.
Sinopsis terdiri dari
dua versi, yaitu :
·
Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah
ditulis secara lengkap.
·
Sinopsis yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan
dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi.
Langkah-langkah membuat sinopsis karya yang sudah ada adalah:
·
Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi;
·
Menyediakan waktu khusus untuk membaca;
·
Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan;
·
Pahami materi;
·
Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya?;
·
Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Sedangkan langkah-langkah
membuat sinopsis untuk menyampaikan ide atau gagasan, adalah:
·
Pemetaan materi yang akan disampaikan: siapa
sasarannya?;
·
Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai
lembar-lembar presentasi detail gagasan sebagai pendukungnya;
·
Siap menerima kritikan dan melakukan revisi
(apabila dianggap perlu) bahkan mungkin merombak (re-writing);
·
Mempertimbangkan
segi ekonomi;
·
Siap
mempresentasikan sinopsis.
Contoh
format sinopsis:
SINOPSIS
Judul Materi: -----------------------------------------------------
Bagian
awal -------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian utama
-----------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian akhir
-------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis
Penyuluh,
Nama dan Tanda tangan
b.
Penyusunan
LPM
Materi yang
telah dipilih untuk disampaikan kepada sasaran selanjutnya disusun dalam Lembar
Persiapan Menyuluh (LPM). LPM yaitu lembar persiapan menyuluh setidaknya berisi:
Judul; Tujuan; Metode; Media; Waktu; Alat Bantu; Uraian Kegiatan; dan Estimasi
Waktu pelaksanaan penyuluhan.
Penyusunan LPM
dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh menyampaikan materi penyuluhannya, karena
di dalam LPM dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan kepada
sasaran terkait dengan materi penyuluhan. Berikut adalah contoh format LPM:
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Judul : ………………………………………………………………………
Tujuan : ………………………………………………………………………
Metode : ………………………………………………………………………
Media : ………………………………………………………………………
Waktu : ………………………………………………………………………
Alat
Bantu : ………………………………………………………………………
Pokok Kegiatan
|
Uraian Kegiatan
|
Waktu
|
Keterangan
|
Pendahuluan
|
|||
Isi / Materi
|
|||
Pengakhiran
|
Tempat
dan Tanggal Penyusunan LPM
Penyuluh,
Nama dan Tanda tangan
Sumber
Tulisan : Bahan Diklat Sertifikasi Penyuluh Pertanian Level Supervisor BBPP Batu 2012
suka sekali
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut