SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI............

.........SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI............

Jumat, 23 Desember 2011

PUPUK ORGANIK SEBAGAI INOVASI TEKNOLOGI PETANI



Saat ini bukan jamannya petani sebagai agen pabrikan berbagai jenis saprodi pertanian, melainkan harus bisa menjadi pusat perubahan teknologi yang tepat guna bagi perubahan kehidupannya .
Berbagai sarana produksi sudah mampu dipenuhi sendiri ,hal tersebut mengingat saat ini penghematan pengeluaran biaya produksi pertanian harus diperhitungkan,sebagai imbal balik dari produksi yang dihasilkan.



Pupuk Alami adalah pupuk atau sumber hara yang diberikan kepada tanah untuk tujuan menyuburkan tanah, dengan menggunakan bahan-bahan organik yang dihasilkan oleh alam yaitu dari kotoran ternak dan limbah tanaman,proses pembuatannya tanpa menggunakan bahan kimia apapun melainkan diproses secara alami.
 Proses pembuatan pupuk alami bisa melalui proses basah (menggunakan Inokulan) dan bisa secara proses kering yaitu tanpa inokulan.
I. Proses Pembuatan pupuk alami secara Basah dengan Inokulan
Bahan :
·         Kotoran ternak sapi/kambing/ayam/itik
·         Abu dapur
·         Kapur mati
·         Daun-daunan (daun lamtoro,sengon,gamal,cleresede atau daun2an lunak)
·         Jerami (dipotong-potong)
·         Bakteri starter ( F1 - F3)

Cara Pembuatan :
Timbun bahan-bahan tersebut secara berlapis-lapis ( kecuali untuk bakteri staternya)
a. Lapisan pertama adalah jerami 15 cm
b. Lapisan kedua pupuk kandang 5 cm
c. Lapisan ketiga bahan organik ( daun-daunan)
d. Lapisan keempat abu dapur / kapur setinggi 2 cm
e. Lapisan kelima pupuk kandang setinggi 5 cm
Setiap menumpuk satu lapisan kemudian disiram dengan larutan  Bakteri yang sudah diencerkan. Setiap 1 gelas bakteri dicampur dengan satu ember air dan kemudian disiram-siramkan pada setiap lapisan. Penyiraman hendaknya hati – hati agar tidak terlalu basah.
Penimbunan tersebut bisa berulang-ulang sampai setinggi 0,5 - 1 meter. Hal ini untuk menjaga agar proses pengadukan bisa mudah.
Lapisan paling akhir adalah lapisan tanah yang subur. Setelah itu tutuplah dengan bahan bukan plastik. Bila kompos terasa panas aduklah agar terjadi proses pengaliran udara dan pencampuran bahan. Perkirakan setelah 15 hari atau 2 minggu kompos sudah dapat digunakan.
Untuk mengefektifkan dan efisien bisa juga pengomposan semua bahan organik dengan inokulan bakteri , cara bisa berinovasi sendiri yang terpenting pengomposan sempurna.
PRINSIP Pembuatan kompos
* Menjaga kelembaban
Kelembaban berperanan penting dalam proses pembuatan kompos dan mutu kompos.Kelembaban optimum adalah 50 – 60 %.Rendahnya kelembaban udara menurunkan proses penguraian , bila terlalu tinggi menghambat aliran udara
* Pembalikan
Pembalikan diperlukan agar kompos tidak kekurangan udara dan mempercepat proses penguraian.Proses penguraian akan berjalan lambat jika kompos kekurangan udara
* Peneduh
Agar proses penguraian bahan organik berlangsung sempurna usahakan tempat pembuatan kompos terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung.Karenanya tempat kompos perlu dibuatkan pelindung.

Cara Penggunaan Kompos (pupuk alami)
Penggunaan pupuk organik : pupuk kandang , kompos atau pupuk hijau diberikan pada saat sebelum tanam atau saat tanaman sudah tumbuh.Pupuk dimasukan ke dalam tanah atau dicampur dengan tanah sedalam 20 cm.Bisa juga dengan membuat laur-alur pada tanah dan ini dilakukan 1 minggu sebelum tanam.Pada waktu tanaman hendak ditanam pupuk diaduk dengan tanah.Jumlah pupuk yang diberikan tergantung jenis tanaman

II. Proses Pembuatan Pupuk Alami secara kering , yaitu pemrosesan kompos tanpa menggunakan inokulan bakteri. Seperti pembuatan pupuk PRK. Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan peragian :
Bahan :
1. Ragi Tape 
2. Bahan Pupuk (pupuk kandang, daunan, jerami, d;;)
3. Bekatul
4. Gamping yang sudah mati
5. Air secukupnya
6. Plastik Penutup
Proses Pembuatan :
1. Ragi Tape ditumbuk sampai halus dan dicampurkan dengan bekatul.
2. pupuk kandang, daun-daunan, jerami diaduk dengan campuran ragi dan bekatull tadi sampai merata sambil disiram dengan air ( peggunaan air secukupnya)
3. setelaqh selesai dibuat seperti bedengan dan ditutup dengan palstik
4. tunggu sampai 1 -2 minggu 
5. Pupuk PRK siap dipergunakan setelah diangin-anginkan beberapa saat.

Tips agar pupuk kandang kering
Pupuk kandang dicampur dengan debu / abu bakaran dapur atau abu bakaran . Setelah tercampur kemudian diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan ditutup sampai pupuk tersebut digunakan.Komposisi campuran 40 % pupuk kandang , 30 % debu dan 30 % abu bakaran

II. Pupuk Alami Cair
* 1 lt bakteri/inokulan
* 40 kg hijau-hijauan
* ½ kg terasi
* 1 kg gula pasir / gula merah
* 25 kg kotoran kambing
* 4 kg bekatul
* 200 lt air
* Gentong/drum/ember
(Komposisi pembuatan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampua
petani)

Cara Pembuatan
* Kotoran hewan , hijau daun yang sudah dicacah , gula,terasi dimasukan ke dalam wadah dan tuang air hingga menutup permukaan bahan
* Bakteri dimasukan , aduk hingga rata kemudian tutup rapat-rapat agar udara tidak masuk
* Setelah 6 hari tutup dibuka ,aduk hingga rata dan tutup rapat kembali.Setelah 10 hari tutup dapat dibuka , aduk sampai rata dan pupuk dapat digunakan dengan cara dicor ke tanah dekat tanaman
* Dosis penggunaan perbandingan 1 : 1 , 1 lt pupuk cair diencerkan dengan 10 liter air

http://tbn0.google.com/images?q=tbn:TFe42w5c9nQNpM:http://wb4.indo-work.com/pdimage/74/429674_sabutkelapa.jpgSabut kelapa selama ini biasanya dipergunakan sebagai bahan bakar/ untuk memasak kebutuhan dapur. Tetapi dibalik itu sabut kelapa mengandung bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan tumbuhan untuk memperkuat sistem perakaran.
Berikut cara pembuatan pupuk KCl dari sabut kelapa
Bahan dan alat
-Sabut kelapa sebanyak 25 kg
-Satu drum bekas atau bisa juga wadah serupa lainnya
-Air sebanyak 40 liter
Cara pembuatan
1. Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam drum bekas
2. Tuangkan air ke dalam drum hingga separuh terisi
3. Drum rendaman sabut kalapa harus ditutup rapat, agar tidak kemasukan air hujan atau sinar matahari langsung
4. Diamkan rendaman itu kurang lebih 15 hari
5. Jika air rendaman sudah berubah warna menjadi kuning kehitaman, berarti pupuk cair dari sabut kelapa sudah jadi dan siap digunakan
Aplikasi
1. Pupuk cair diberikan dua kali dalam satu musim tanam
2. Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah
3. Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh), dengan cara pupuk tanpa tambahan air disemprotkan pada batang padi.
Menurut Ali Mugni hasil panenan dari lahan yang menggunakan pupuk cair sabut kelapa sama dengan lahan yang menggunakan pupuk kimia KCl buatan pabrik. Keuntungan lahan menggunakan pupuk cair sabut kelapa, biaya produksi lebih sedikit karena tidak perlu keluar uang membeli pupuk KCl.
Membuat Pupuk Hijau Organik

Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari tanaman, sisa tanaman atau sampah hijauan yang diproses dengan bantuan bakteri.

Bahan dan Komposisi:

200 kg hijau daun atau sampah dedaunan dari dapur.
10 kg dedak halus.
¼ kg gula pasir/gula merah.
¼ liter bakteri.
200 liter air atau secukupnya.
Cara Pembuatan:

Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.
Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun.
Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.
Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata.
Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat.
Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlULYWsIX3M0N56Z-ymViwuPnp6o6-mexWvh7omZi3kMa8FmKXi3Xosl36iqxEuvx8Pfu64ZGgjcpMcMn3BGlH_0uYNwGlX8UDbsHDX9zbV-nAeM9f5jd9F1-MPQRes0KoDc-iwblV_dY/s320/kulit+pisang.jpgKulit Pisang Sebagi Pupuj Organik
Kulit Pisang yang selama ini kita biarkan terbuang begitu saja ternyata mengandung unsur kimia yang baik untuk pupuk yaitu Fosfor, Magnesium, Sulfur, dan Sodium.

Cara penggunaan :

Untuk tanaman hias (dalam pot) : kulit pisang dipotong-potong kemudian potongan dipendam disekitar tanaman.

Untuk tanaman pertanian (lahan sawah) :

Cara 1. Kulit pisang di blender (dihaluskan) sampai menjadi cairan (10 Kg kulit pisang dicampur 10 Liter Air) rendam selama satu malam, air hasil rendaman disaring dengan kain. 1 Liter hasil saringan dapat dicampur 10 liter air semprotkan ke tanah sekitar tanaman.

Cara 2. Kulit pisang di potong kecil-kecil, kemudian dikomposkan bersama tanah baru ditebar seperti pupuk pada umumnya. 
sumber :http://www.lestarimandiri.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar