SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI............

.........SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI............

Jumat, 30 Desember 2011

TEHNOLOGI BUDIDAYA TUMPANGSARI BAWANG MERAH DAN LOMBOK BESAR DILUAR MUSIM

DISUSUN OLEH ANIK RACHMAWATI,SP,MMA

PENDAHULUAN

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran dataran rendah yang sering menyebabkan terjadinya peningkatan laju inflasi pada saat “off season” (luar musim panen).  Fluktuasi harga bawang merah disebabkan tidak adanya kesinambungan produksi dan pasokan barang dipasar.  Karena kebutuhan bawang merah segar diperlukan sepanjang tahun maka teknologi produksi diluar musim harus dikembangkan  pada daerah produksi yang bersifat spesifik lokasi. Berb`gai upaya budidaya  dilakukan melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi guna mengatasi kekurangan pasokan pada bulan-bulan tertentu. Untuk menghindari kegagalan  usaha ada upaya yang dianjurkan  yaitu dengan menanam secara tumpangsari Tehnologi budidaya tumpangsari  dapat diterapkan pada tanaman bawang merah   ( Allium ascalonicum.L ) dan tanaman Lombok besar ( Capsicum annum.L ) dengan tujuan untuk memanfaatkan secara optimal lahan yang tersedia, sehingga pendapatan petani dapat meningkat


TEHNOLOGI BUDIDAYA TUMPANGSARI BAWANG MERAH DAN LOMBOK BESAR DILUAR MUSIM

Masalah utama usaha tani bawang merah diluar musim adalah tingginya resiko kegagalan panen karena tingginya serangan hama dan penyakit. Untuk menjamin keberhasilan penanaman diluar musim harus memperhatikan varietas yang digunakan, cara tanam yang sesuai, pemupukan efisien, pengendalian hama dan penyakit yang efektif, drainase yang baik serta pemeliharaan yang intensif.
Menanam Lombok besar ( Capsicum annum.L )  di musim hujan juga berarti mananggung resiko gagal karena gangguan penyakit.  Hujan yang terus menerus akan meningkatkan kelembaban disekitar areal penanaman. Hal ini akan mengundang cendawan atau bakteri yang berbahaya bagi tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut perlu diperhatikan beberapa kiat khusus.

Varietas yang digunakan
Untuk tanaman bawang merah salah satu varietas yang  dianjurkan adalah varietas Lokal bawang biru karena cukup tahan terhadap serangan hama penyakit dan hama serta mempunyai daun yang lebih tebal sehingga daun tidak mudah rusak bila terkena air hujan.. Pada tanaman lombok besar salah satu varietas anjuran adalah Prabu karena varietas ini sangat cocok ditanam di dataran rendah sampai menengah (0-400 m dpl), tingkat kerontokan buah sangat kecil, toleran Antraknose  (busuk buah),  layu bakteri, thrips sp dan  mite (tungau)

Cara tanam bawang merah

Pengolahan tanah

Tanah bekas tanaman padi dibersihkan kemudian dibuat bedengan dengan ukuran lebar bedengan 120 cm , lebar parit/got  40 cm, kedalam parit 30 cm, panjang bedengan sesuai lahan. Kemudian dikeringkan kurang lebih 1 minggu , setelah itu dilaksanakan penggemburan dengan cangkul. Kemudian dilakukan penggalian pada parit sedalam 30 cm  lagi kurang lebih 1 minggu dilakukan penggemburan lagi. Dibiarkan kurang lebih 7-10 hari disesuaikan dengan keadaan tanah  Tanah agar remah dilakukan penghalusan dan perataan tanah lagi sebelum siap ditanami.
Pada lahan yang sedikit masam (pH kurang 5,6) perlu diberi dolomit dengan dosis 1-1,5 ton / ha diberikan 2 minggu sebelum tanam.
Pemberian pupuk dasar  SP36 200 kg/ha dan KCL 100 kg/ha disebar secara merata pada permukaan tanah 

Persiapan tanaman

Pada saat akan tanam, tanah harus dalam kondisi lembab. Umbi yang akan ditanam sudah disimpan 2-3 bulan   Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan 2/3 bagian umbi kedalam tanah.    Jarak tanam  20 cm x 20 cm

Cara tanam lombok besar

Pembibitan

            Saat pembibitan, sebaiknya jumlah benih yang akan disemai lebih banyak 1-2 pak daripada biasanya. Kelebihan benih disemai selang satu minggu setelah penyemaian selesai. Tujuannya sebagai cadangan penyulaman.
Benih yang disemai ditanam di polybag ukuran 5-7 cm, berisi media pupuk kandang, tamah dan pestisida. Polybag-polybag tersebut diletakkan  berjajar diatasnya diberi jerami  agar  dalam penyiraman benih dalam kondisi baik. Apabila  benih mulai tumbuh dan keluar daun ,jerami harus dibuang. Selanjutnya diberi naungan diatas polybag untuk menjaga agar sinar matahari tidak langsung ke bibit.
            Pada umur kurang lebih 20 hari  bibit ditanam dilahan dengan jarak tanam 80 cm  X 60 cm sehingga diperlukan  17.000 tanaman atau 100-125 gram benih. (10-12 pak)

Waktu tanam pada sistim tumpangsari
Tanaman bawang merah ditanam dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm.  Pada umur 20 hari diantara tanaman ditanami lombok besar dengan jarak tanam  80 cm X 60 cm, sehingga  pembibitan lombok dilakukan bersamaan waktunya dengan tanam bawang merah (lihat gambar).

Pada tanaman bawang merah/ha

Sehari sebelum tanam diberikan pemupukan dasar SP 36 200 kg, KCL 100 kg
Umur 10 hari dilakukan pemupukan Urea 100 kg , ZA 100 kg
Umur 20 hari ZA 300 kg, PONSKA 100 kg
Umur 40 hari ZA 300 kg , PONSKA 100 kg,KCL 100 kg

Pada tanaman lombok besar

Pemupukan dilakukan pada waktu umur  45 hst (65 hari dari sebar) dengan cara dicampur dengan air dan di cor/disiramkan ketanaman  dengan dosis 160 kg/ha ZA dan 80 kg PONSKA (1 timba  yang berisi 5 lt air dicampur pupuk kuranglebih ZA 200 gram dan 100 gram PONSKA dapat diberikan pada 25 tanaman).
Selanjutnya pemupukan diberikan lagi pada umur 55 hst (75 hari dari sebar) dengan jumlah yang sama.

Pemeliharaan tanaman.

Pada tanaman bawang merah

Pendangiran : dilaksanakan pada umur 18 hari dan umur 35 hari

Pada tanaman lombok besar

Setelah tanaman bawang merah panen, dilakukan pembersihan rumput pada lahan. Dilanjutkan dengan pemasangan ajir pada tanaman lombok  besar dan diikat sedemikian rupa agar tanaman tidak roboh.   

Pengendalian hama dan penyakit  pada tanaman bawang merah.
Ulat grayak (Spedoptera spp).
Gejala serangan : 
·         Dimulai dari ujung daun, ulat memakan jaringan tanaman bagian dalam  sehingga yang tertinggal hanya jaringan epidermis saja.
·         Daun akan berwarna  kecoklatan dan pada tahap selanjutnya daun akan mati dan akhirnya tanaman juga akan mati.
Pengendalian :
·         Dikendalikan dengan peneyemprotan Dursban, Buldog, Decis, Curacron, Bestok dll

Kemreki, Thrips  (Thrips spp)
Gejala serangan  :
·         Adanya bercak  pada daun yang berwarna putih keperakan.
·         Gejala  serangan yang parah akan mengakibatkan daun menjadi layu. Serangga betina  dapat  meletakkan telur sekitar 80 butir yang akan menetas dalam waktu 5-10 hari.
·         Siklus hidupnya berkisar antara 7-21 hari tergantung pada kondisi lingkungan.
Pengendalian :
·         Dikendalikan dengan peneyemprotan, Curacron,  Decis

Cendawan Alternaria porri
Nama umum trotol, bercak daun.
Gejala serangan :
·         Pada daun yang terserang terjadi bercak kecil melekuk, berwarna putih kelabu. Jika membesar bercak tampak bercincin-cincin dengan warna keunguan sedangkan pada tepinya akan berwarna kecoklatan.
Pengendalian dengan menyemprotkan Score 250 EC 1 ml/lt

Cendawan Peronospora destructor
Nama umum lodoh, busuk daun, embun tepung.
Gejala serangan :
·         Pada daun timbul bercak  hijau pucat, yang dapat berkembang cepat pada cuaca lembab membentuk lapisan kapang berwarna putih lembayung (kehitaman). Daun yang tyerserang akan menguning , layu dan mengering.
Pengendalian : dengan menggunakan Ridomil Gold Mz 3 gr/lt

Hama penyakit pada tanaman lombok
            Perawatan penting lain adalah memantau serangan terhadap hama dan penyakit. Dimusim hujan serangan penyakit jauh lebih berbahaya daripada serangan hama. Biasanya serangan muncul pada saat tanaman mulai berbuah (40 hst) . Penyakit yang biasa menyerang terutama layu fusarium ( Fusarium oxysporum) dan layu bakteri ( Pseudomonas solanaceae ). Untuk mengatasinya, tanaman yang terserang dicabut dan tanaman disekitarnya disiram larutan formalin  0,2 %.
            Hama yang biasa menyerang adalah lalat buah ( Dacus dorsalis) . Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif deltamerin 0,2-0,4 ml/l, triazofoz 1-2 ml/l atau endosulfan 1-2 ml/l. Dapat pula digunakan perangkap dengan sex pheromone yang terbuat dari bahan aktif metil eugenol.
            Pada saat tanaman berbuah lebat, antraknosa atau patek (Colletotrichum capsici) sering menyerang tanaman cabai. Untuk mengatasinya , gunakan fungisida berbahan aktif karbendazim 1-2 gr/l secara bergantian dengan fungisida kontak lainnya ( Bion M).. Selain suraknosa, penyakit bercak bakteri ( Xanthomonas campetris) juga mengganas dimusim hujan. Cirinya pada daun terdapat bercak-bercak  kebasahan seperti ada bekas minyak. Daun-daun yang terserang secepat mungkin dipetik untuk menghindari penyebaran penyakit ini. Selain itu dapat  pula digunakan fungisida berbahan aktif tembaga oksiklorida dengan konsentrasi 2-3 gr/l.
            Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan ialah membersihkan gulma-gulma disekitar parit antara bedengan, untuk mengurangi kelembaban tanaman serta menghindari gulma sebagai inang hama dan penyakit. Daun-daun yang terserang dipetik dan dimusnakan,  agar tidak menyebar ketanaman yang sehat. Tanaman yang terserang penyakit harus segera dicabut dan dibakar. Daerah sekitar tanaman terserang diisolasi dengan perlakuan khusus sesuai macam serangan penyakit.

Pemanenan

Tanaman bawang merah

Panen dapat dilakukan  pada umur kurang lebih 60 hari ditandai dengan mengeringnya daun, Produksi berkisar  11.200 kg/ha

Tanaman lombok

Panen dapat dilakukan mulai umur 90 hari dari sebar , selanjutnya tiap minggu sampai 6 kali panen. Produksi  9.000 kg/ha.

1 komentar: