Oleh Anik Rachmawati,SP,MMA
PENDAHULUANBawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran dataran rendah yang sering menyebabkan terjadinya peningkatan laju inflasi pada saat “off season” (luar musim panen). Fluktuasi harga bawang merah disebabkan tidak adanya kesinambungan produksi dan pasokan barang dipasar. Karena kebutuhan bawang merah segar diperlukan sepanjang tahun maka teknologi produksi diluar musim harus dikembangkan pada daerah produksi yang bersifat spesifik lokasi. Berbagai upaya budidaya dilakukan melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi guna mengatasi kekurangan pasokan pada bulan-bulan tertentu.
TEHNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DILUAR MUSIM
Masalah utama usaha tani bawang merah diluar musim adalah tingginya resiko kegagalan panen karena tingginya serangan
Varietas yang digunakan
Untuk tanaman bawang merah salah satu varietas yang dianjurkan adalah varietas Lokal bawang biru karena cukup tahan terhadap serangan
Cara tanam bawang merah
Pengolahan tanah
Tanah bekas tanaman padi dibersihkan kemudian dibuat bedengan dengan ukuran lebar bedengan 120 cm , lebar parit/got 40 cm, kedalam parit 30 cm, panjang bedengan sesuai lahan. Kemudian dikeringkan kurang lebih 1 minggu , setelah itu dilaksanakan penggemburan dengan cangkul. Kemudian dilakukan penggalian pada parit sedalam 30 cm lagi kurang lebih 1 minggu dilakukan penggemburan lagi. Dibiarkan kurang lebih 7-10 hari disesuaikan dengan keadaan tanah Tanah agar remah dilakukan penghalusan dan perataan tanah lagi sebelum siap ditanami.
Pada lahan yang sedikit masam (pH kurang 5,6) perlu diberi dolomit dengan dosis 1-1,5 ton / ha diberikan 2 minggu sebelum tanam.
Pemberian pupuk dasar SP36 100 kg/ha dan PONSKA 300 kg/ha disebar secara merata pada permukaan tanah
Persiapan tanaman
Pada saat akan tanam, tanah harus dalam kondisi lembab. Umbi yang akan ditanam sudah disimpan 2-3 bulan Umbi bibit yang belum bertunas atau tunasnya belum mencapai 80% dari umbi dapat dipotong ¼ bagian diujungnya. Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan 2/3 bagian umbi kedalam tanah. Jarak tanam 20 cm x 20 cm
Pemeliharaan tanaman.
Pada tanaman bawang merah
Pendangiran : dilaksanakan pada umur 18 hari dan umur 35 hari
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman bawang merah.
Ulat grayak (Spedoptera spp).
Gejala serangan :
• Dimulai dari ujung daun, ulat memakan jaringan tanaman bagian dalam sehingga yang tertinggal hanya jaringan epidermis saja.
• Daun akan berwarna kecoklatan dan pada tahap selanjutnya daun akan mati dan akhirnya tanaman juga akan mati.
Pengendalian :
• Dikendalikan dengan peneyemprotan Dursban, Buldog, Decis, Curacron, Bestok dll
Kemreki, Thrips (Thrips spp)
Gejala serangan :
• Adanya bercak pada daun yang berwarna putih keperakan.
• Gejala serangan yang parah akan mengakibatkan daun menjadi layu. Serangga betina dapat meletakkan telur sekitar 80 butir yang akan menetas dalam waktu 5-10 hari.
• Siklus hidupnya berkisar antara 7-21 hari tergantung pada kondisi lingkungan.
Pengendalian :
• Dikendalikan dengan peneyemprotan, Curacron, Decis
Cendawan Alternaria porri
Nama umum trotol, bercak daun.
Gejala serangan :
• Pada daun yang terserang terjadi bercak kecil melekuk, berwarna putih kelabu. Jika membesar bercak tampak bercincin-cincin dengan warna keunguan sedangkan pada tepinya akan berwarna kecoklatan.
Pengendalian dengan menyemprotkan Score 250 EC 1 ml/lt
Cendawan Peronospora destructor
Nama umum lodoh, busuk daun, embun tepung.
Gejala serangan :
• Pada daun timbul bercak hijau pucat, yang dapat berkembang cepat pada cuaca lembab membentuk lapisan kapang berwarna putih lembayung (kehitaman). Daun yang tyerserang akan menguning , layu dan mengering.
Pengendalian : dengan menggunakan Ridomil Gold Mz 3 gr/lt
Pemanenan
Tanaman bawang merah
Panen dapat dilakukan pada umur kurang lebih 60 hari ditandai dengan mengeringnya daun, Produksi berkisar 12.000 kg/ha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar